Saturday, 4 April 2015

0

Indikator 22

Mekanisme Pertahanan Tubuh




Sistem pertahanan tubuh berfungsi melindungi tubuh dari serangan benda asing atau bibit penyakit yang masuk ke tubuh. Benda asing tersebut dapat berupa mikroorganisme penyebab penyakit (patogen), misalnya virus, bakteri, jamur, dan protozoa bersel satu.
1.     Jenis Sistem Pertahanan Tubuh
a.     Sistem Pertahanan Tubuh Nonspesifik
Sistem pertahanan tubuh nonspesifik merupakan pertahanan tubuh yang tidak membedakan mikroorganisme patogen satu dengan yang lainnya.
1)    Pertahanan yang Terdapat di Permukaan Tubuh
a)     Pertahanan fisik, dilakukan oleh kulit dan membran mukosa.
b)    Pertahanan mekanis, dilakukan oleh rambut hidung dan silia.
c)     Pertahanan kimiawi, dilakukan oleh secret yang dihasilkan kulit dan membrane mukosa.
d)    Pertahanan biologis, dilakukan oleh populasi bakteri tidak berbahaya yang hidup di kulit dan membrane mukosa.
2)    Respons Peradangan (Inflamasi)
Inflamasi merupakan respons tubuh terhadap kerusakan jaringan, misalnya akibat tergores atau benturan keras. Proses ini dipengaruhi oleh histamine dan prostaglandin.
3)    Fagositosis
Fagositosis adalah suatu mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh sel-sel fagosit, dengan jalan mencerna (memakan) mikroorganisme/partikel asing yang masuk ke tubuh.
4)    Protein Antimikrobia
Jenis protein yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh nonspesifik yaitu protein komplemen dan interferon. Protein komplemen membunuh bakteri penginfeksi dengan cara membentuk lubang pada dinding sel dan membrane plasma bakteri tersebut. interferon akan membentuk zat yang mampu mencegah replikasi virus sehingga serangan virus dapat dicegah.
b.     Sistem Pertahanan Tubuh Spesifik
Sistem ini bekerja apabila patogen telah berhasil melewati sistem pertahanan tubuh nonspesifik. Sistem kekebalan tubuh ini melibatkan peran limfosit dan antibodi.
1)    Limfosit B (Sel B):
·      Sel B plasma: Membentuk antibodi.
·      Sel B pengingat: Mengingat antigen yang pernah masuk ke tubuh.
·      Sel B pembelah: Membentuk sel B plasma dan sel B pengingat.
2)    Limfosit T (Sel T):
·      Sel T pembunuh: Menyerang patogen yang masuk ke tubuh, sel tubuh yang terinfeksi, serta sel kanker secara langsung.
·      Sel T pembantu: Menstimulasi pembentukan jenis sel T lainnya dan sel B plasma serta mengaktivasi makrofag untuk melakukan fagositosis.
·      Sel T supresor: Menurunkan dan menghentikan respons imun dengan cara menurunkan produksi antibodi serta mengurangi aktivitas sel T pembunuh.
Tipe-Tipe Antibodi Beserta Karakteristiknya
1)    IgM = Antibodi ini dilepaskan ke aliran darah pada saat terjadi infeksi yang pertama kali (respons kekebalan primer).
2)    IgG = Antibodi ini banyak terdapat di dalam darah dan diproduksi saat terjadi infeksi kedua (respons kekebalan sekunder). IgG juga mengalir melalui plasenta dan memberi kekebalan pasif dari ibu kepada janin.
3)    IgA = Antibodi IgA dapat ditemukan dalam air mata, air ludah, keringat, dan membrane mukosa. IgA berfungsi untuk mencegah kematian bayi akibat infeksi saluran pencernaan.
4)    IgD = Antibodi ini ditemukan pada permukaan limfosit B sebagai respteor dan berfungsi merangsang pembentukan antibodi oleh sel B plasma.
5)    IgE = Antibodi ini ditemukan terikat pada basophil di dalam sirkulasi darah dan mastosit di dalam jaringan yang berfungsi memengaruhi sel untuk melepaskan histamine yang terlibat dalam reaksi alergi.


Latihan Soal

1.     Perhatikan pernyataan tentang kekebalan tubuh berikut:
1.)   Antigen yang masuk ke dalam tubuh akan ditangkap oleh kapiler limfa dan dibawa ke simpul limfa
2.)   Di dalam limfa, antigen dimakan oleh makrofag
3.)   Terjadi respon humural
4.)   Antigen yang melekatkan diri pada reseptor limfa yang sesuai akan menyebabkan limfosit terangsang untuk membelah
5.)   Akan berkembang suatu klon sel yang mampu mensintesis antibodi.
Mekanisme kerja antibodi secara berurutan adalah…
A.   1,2,3,4,5
B.   1,3,2,4,5
C.   2,3,1,4,5
D.   2,3,1,5,4
E.    3,2,1,5,4

Jawaban: B
Pembahasan: Mekanisme kerja antibodi secara berurutan adalah:
-       Antigen yang masuk ke dalam tubuh akan ditangkap oleh kapiler limfa dan dibawa ke simpul limfa.
-       Terjadi respon humural.
-       Di dalam limfa, antigen dimakan oleh makrofag
-       Antigen yang melekatkan diri pada reseptor limfa yang sesuai akan menyebabkan limfosit terangsang untuk membelah
-       Akan berkembang suatu klon sel yang mampu mensintesis antibodi.
Jadi urutan mekanisme kerja antibody adalah 1,3,2,4,5

2.     Pada tipe kekebalan humoral nonspesifik, mekanisme kerja antibody sebagai respon humoral melawan antigen dapat dilakukan melalui presipitasi, yaitu…
A.   Melekatkan diri pada molekul virus sehingga virus tidak dapat menginfeksi sel inang
B.    Mengendapkan molekul virus yang kemudia difagositosit oleh makrofag
C.    Menetralkan toksin yang dihasilkan antigen dan menjadikan tidak berbahaya
D.   Bekerjasama dengan protein komplemen dalam plasma dan melekat pada dinding sel antigen (virus)
E.    Menetralkan molekul antigen (virus) sehingga tidak bisa menginfeksi sel inang

Jawaban: B
Pembahasan: Cara kerja antibodi dalam melawan antigen dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu: presipitasi, netralisasi, aglutinasi, dan fiksasi komplemen. Presipitasi dilakukan dengan cara mengendapkan molekul virus yang kemudian difagositosit oleh makrofag. Netralisasi dilakukan dengan cara melekatkan diri pada molekul virus sehingga virus tidak dapat menginfeksi sel inang. Aglutinasi dilakukan dengan cara menggumpalkan pathogen yang dapat larut. Fiksasi komplemen dilakukan dengan bekerja sama dengan protein komplemen dalam plasma dan melekat pada dinding sel antigen (virus).

3.     Seseorang yang menderita sakit akibat infeksi virus akan mengalami…
A.   Penginkatan jumlah neutrofil dan makrofag untuk memakan virus
B.    Peningkatan jumlah limfosit untuk membuat antivodi
C.    Penurunan jumlah limfosit karena berinteraksi dengan toksin
D.   Penurunan jumlah neutrofil dan makrofag karena banyak yang mati
E.    Penurunan jumlah leukosit untuk merespon antigen

Jawaban: B
Pembahasan: Respons kekebalan tubuh terhadap pathogen melibatkan limfosit. Limfosit merupakan sel darah putih yang berfungsi untuk memproduksi antibodi. Jadi, pada saat seseorang terinfeksi virus akan mengalami peningkatan jumlah limfosit untuk memproduksi antibody.

4.     Antibodi bekerja menghancurkan antigen melalui penetralan, pengendapan, pelekatan, dan kerjasama dengan protein komplen. Pernyataan yang sesuai dengan cara kerja antibodi adalah…
A.   Penetralan, racun dinetralkan dan disekresikan melalui kulit
B.    Penetralan, racun dinetralkan dan ditelan fagosit
C.    Pengendapan, antibodi melekat pada antigen, kemudian antigen dihancurkan eritrosit
D.   Pelekatan, antibody melekat pada antigen, kemudian antigen dihancurkan eritrosit
E.    Pelekatan pada antigen sehingga dikenali sel-sel limfosit T

Jawaban: E
Pembahasan: Salah satu cara kerja antibodi dalam melawan patogen yang masuk ke dalam tubuh adalah dengan perlekatan. Antibodi melekat pada patogen sehingga patogen akan dikenali oleh limfosit. Selanjutnya, patogen tersebut akan dibunuh oleh limfosit.

5.     Inflamasi merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh yang terjadi dengan cara…
A.   Pembentukan antibodi untuk melawan pathogen yang masuk ke dalam tubuh
B.    Pengaktifan protein komplemen
C.    Pengeluaran senyawa histamine ke tempat yang terserang pathogen
D.   Pengendapan pathogen yang dapat larut
E.    Pengeluaran secret oleh kelenjar mukosa

Jawaban: C
Pembahasan: Inflamasi merupakan reaksi peradangan. Patogen dapat masuk dengan mudah ke dalam tubuh apabila jaringan tubuh mengalami lkuka. Untuk menghindari infeksi patogen, jaringan yang terluka merangsang mastosit mengeluarkan histamine dan prostaglandin. Akibatnya, pembuluh darah akan melebar dan aliran darah menuju jaringan yang terluka menjadi lebih cepat. Aliran darah yang cepat ini mengantarkan sel fagosit ke jaringan yang terluka untuk memakan patogen.

6.     Dalam tipe kekebalan humoral, mekanisme kerja antibody sebagai respons humoral melawan antigen berupa virus, racun, atau mikroorganisme lain dapat melalui cara-cara…
A.   Fagositasi, limfositasi, spesialisasi, dan fiksasi komplemen
B.    Aglutinasi, presipitasi, spesialisasi, dan diferensiasi
C.    Netralisasi, aglutinasi, spesialisasi, dan diferensiasi
D.   Netralisasi, aglutinasi, presipitasi, dan fiksasi komplemen
E.    Fagositasi, limfositasi, ntralisasi, dan aglutinasi

Jawaban: D
Pembahasan: Dalam tipe kekebalan humoral, mekanisme kerja antibodi sebagai respon humoral melawan antigen berupa virus, racun, atau mikroorganisme lain dapat melalui cara-cara meliputi netralisasi, aglutinasi, presipitasi, dan fiksasi komplemen. Netralisasi dilakukan dengan menghalangi tempat perlekatan virus. Aglutinasi dilakukan dengan menggumpalkan partikel yang mengandung antigen. Presipitasi dilakukan dengan cara mengendapkan antigen yang dapat larut. Fiksasi komplemen dilakukan dengan cara bekerja sama dengan protein komplemen untuk membunuh patogen.

7.     Mekanisme pertahanan tubuh secara nonspesifik dilakukan dengan cara…
A.   Membentuk antibodi
B.    Mengendapkan patogen yang dapat larut
C.    Membentuk secret yang dapat menghambat pertumbuhan pathogen
D.   Menggumpalkan patogen
E.    Menghalangi tempat perlekatan pathogen

Jawaban: C
Pembahasan: Pertahanan tubuh nonspesifik merupakan pertahanan tubuh yang tidak membeda-bedakan patogen yang masuk ke dalam tubuh. Pertahanan ini dapat dilakukan dengan membentuk secret yang dapat menghambat pertumbuhan patogen. Mekanisme ini merupakan pertahanan kimiawi. Membentuk antibody, mengendapkan patogen yang dapat larut, menggumpalkan patogen, dan menghalangi tempat perlekatan patogen merupakan mekanisme pertahanan tubuh spesifik.
8.     Perhatikan pernyataan-pernyataan tentang mekanisme pertahanan tubuh berikut!
1)    Penyerangan patogen secara langsung.
2)    Pembentukan antibodi untuk melawan patogen
3)    Pengaktifan protein komplemen
4)    Penyaringan patogen yang masuk ke dalam tubuh
5)    Pembentukan histamin pada saat terjadi luka
Pernyataan yang menunjukkan sistem imunitas spesifik yaitu…
A.   1, 2, dan 3
B.    1, 2, dan 5
C.    1, 4, dan 5
D.   2, 3, dan 4
E.    3, 4, dan 5

Jawaban: A
Pembahasan Sistem pertahanan tubuh spesifik dapat dilakukan dengan cara menyerang patogen secara langsung dan pengaktifan protein komplemen yang dilakukan oleh antibodi. Selain itu, juga dilakukan dengan pembentukan antibodi oleh sel B plasma. Penyaringan patogen yang masuk kedalam tubuh dan pembentukan histamin pada saat terjadi luka merupakan sistem pertahanan tubuh nonspesifik.

9.     Dalam tubuh manusia ada dua macam limfosit, yaitu limfosit B dan limfosit T. keduanya berperan dalam sistem imunitas spesifik. Berikut ini yang merupakan fungsi limfosit T dalam sistem imunitas adalah…
A.   Membentuk antibodi, membentuk limfosit B, dan mengingat antigen yang masuk ke dalam tubuh
B.    Membentuk antibodi, menurunkan respon imun, dan membentuk limfosit B
C.    Mengingat antigen yang masuk ke dalam tubuh, membunuh patogen, dan membentuk antibodi
D.   Membunuh pathogen, membentuk sel B, dan menurunkan respon imun
E.    Membunuh patogen, membentuk antibodi, dan mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh.

Jawaban: D
Pembahasan: Limfosit B dan limfosit T terdiri atas 3 macam sel. Limfosit B terdiri atas sel B plasma yang berfungsi membentuk antibodi, sel B pengingat yang berfungsi mengingat patogen yang masuk ke tubuh, dan sel B pembelah yang berfungsi membentuk sel B plasma dan sel B pengingat. Sementara itu, limfosit T terdiri atas sel T pembunuh yang berfungsi membunuh patogen yang masuk ke dalam tubuh, sel T pembantu yang berfungsi untuk membentuk sel T lain dan sel B plasma, serta sel T sipresor yang berfungsi menurunkan respon imun. Jadi, yang merupakan fungsi limfosit T dalam sistem imunitas adalah membunuh patogen, mebentuk sel B, dan menurunkan respon imun.

10.  Efektivitas proses pengaktifan antigen melalui mekanisme penggumpalan dapat terjadi karena antibodi…
A.   Memiliki sisi aktif untuk semua tipe antigen
B.    Mengaktifan makrofag untuk menangkap antigen
C.    Memiliki lebih dari satu tempat pengikatan antigen
D.   Menghasilkan protein untuk mengikat antigen
E.    Menghasilkan lisosom untuk menghancurkan antigen

Jawaban: C
Pembahasan: Antibodi dibentuk oleh tubuh ketika ada antigen yang masuk. Antigen merupakan senyawa protein yang terdapat pada patogen se lasing. Antibody merupakan senyawa protein yang berfungsi melawan antigen dengan cara mengikatnya. Antibodi  mempunyai lebih dari satu lengan. Setiap lengan memiliki tempat yang akan mengikat antigen. Oleh karena antibody memiliki lebih dari satu lengan sehingga dapat mengikat antigen lebih banyak. Dengan demikian, akan terjadi penggumpalan pada proses pengaktifan antigen.

11.  Respons tubuh yang lebih cepat terhadap infeksi kedua oleh antigen yang sama merupakan mekanisme pertahanan yang terbentuk karena tubuh…
A.   Telah mengembangkan kekebalan pasif
B.    Membentuk antibodi dengan konsentrasi lebih tinggi
C.    Mengenali antigen melalui sel T supresor
D.   Melemahkan antigen melalui sel T sitotoksik
E.    Mencegah aktivitas antigen dengan histamine

Jawaban: B
Pembahasan: Pada saat terjadi infeksi antigen yang pertama akan terbentuk memori imunologi. Apabila terjadi infeksi antigen yang sama untuk kedua kalinya, sel B pengingat akan mengenalinya dan menstimulasi pembentukan sel B plasma. Sel B plasma akan memproduksi antibodi lebih cepat dan dalam konsentrasi tinggi sehingga infeksi lebih cepat ditangani.

12.  Pengendalian reaksi autoimunitas secara alami oleh tubuh dapat terjadi melalui peran limfosit dengan mekanisme…
A.   Sel B menginduksi pembentukan sel plasma
B.    Sel B memori mengenali antigen bakteri
C.    Sel T penolong menetralkan antigen bakteri
D.   Sel T represor menurunkan produksi antibodi
E.    Sel T represor mencegar pembentukan antibodi

Jawaban: D
Pembahasan autoimunitas merupakan gangguan pada sistem kekebalan tubuh saat antibody yang diproduksi justru menyerang sel-sel tubuh sendiri karena tidak mampu membedakan sel tubuh sendiri dengan se lasing. Dengan demikian, jumlah antibody dalam tubuh harus diturunkan. Penurunan antibodi tersebut melibatkan peran limfosit sel T represor (supresor). Sel T represor (supresor) berfungsi menurunkan atau menghentikan respons imun dengan cara menurunkan produksi antibodi dan mengurangi aktivitas sel T pembunuh.

13.  Salah satu perbedaan mendasar antara mekanisme pertahanan tubuh melalui imunitas seluler dan imunitas humoral adalah pada kinerja sel T sitotoksik yang berperan untuk…
A.   Menghancurkan sel tubuh yang terinfeksi
B.    Memperbaiki sel tubuh yang terinfeksi
C.    Menekan kerusakan sel tubuh yang terinfeksi
D.   Menghancurkan patogen di luar sel tubuh
E.    Memperkuat membran sel tubuh yang sehat

Jawaban: A
Pembahasan: Mekanisme pertahanan tubuh melalui imunitas humoral dengan imunitas seluler melibatkan sel yang berbeda. Imunitas humoral melibatkan aktivitas sel B dan antibodi yang beredar dalam cairan darah dan limfe. Sementara itu, imunitas seluler melibatkan sel T yang bertugas menyerang atau menghancurkan sel-sel asing atau sel-sel (jaringan) tubuh yang terinfeksi secara langsung.

14.  Imunisasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit. Pemberian imunisasi aktif bertujuan untuk memicu tubuh agar menghasilkan…
A.   Antibodi
B.    Anti-inflamasi
C.    Antigen
D.   Agglutinin
E.    Serum

Jawaban: A
Pembahasan: imunisasi aktif: pemberian mikroorganisme (bakteri/virus) atau toksin mikroorganisme yang sudah dilemahkan atau dimatikan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi. Contoh: imunisasi polio atau campak. Imunisasi pasif: penyuntikan sejumlah antibodi sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contoh: ATS (anti-tetanus serum).

15.  Leukosit merupakan salah satu kelompok sel yang berperan dalam menjaga sistem pertahanan tubuh pada manusia. Leukosit berfungsi untuk memfagositosis patogen dan menghasilkan antibodi. Anggota leukosit yang berfungsi untuk menghasilkan antibodi adalah…
A.   Monosit
B.    Limfosit
C.    Eosinofil
D.   Basofil
E.    Netrofil

Jawaban: B
Pembahasan: Netrofil: memfagositosis zat asing/ patogen yang masuk ke dalam tubuh. Eosinofil: memfagositosis zat asing/ patogen yang masuk ke tubuh, melindungi tubuh dari infeksi cacing. Basofil: berperan dalam proses inflamasi (peradangan). Monosit: memfagositosis zat asing/ patogen yang masuk ke dalam tubuh. Limfosit: Menjaga sistem kekebalan tubuh dengan cara menghasilkan antibodi dan mengaktifkan sel-sel fagositik.

0 comments:

Post a Comment