Saturday, 4 April 2015

0

Indikator 33


Persilangan pada Penyimpangan Semu Hukum Mendel




Penyimpangan Semu Hukum Mendel adalah kondisi pada persilangan dihibrida yang menghasilkan variasi perbandingan dari perbandingan dihibrida 9 : 3 : 3 : 1 yaitu 12 : 3 : 1, 9, 7 atau 15 : 1. Meskipiun demikian, perbandingan tersebut tetap mengikuti aturan Hukum Mendel dalam kondisi normal pada persilangan monohibrida yang menghasilkan perbandingan individu keturunan 3 : 1 atau 1 : 2 :1 dan persilangan dihibrida yang menghasilkan individu keturunan 9 : 3 : 3 : 1. Penyimpangan ini terjadi akibat adanya beberapa gen yang saling memengaruhi dalam menghasilkan fenotip. Jenis persimpangan Semu Hukum Mendel ini antara lain adalah interaksi gen, kriptomeri, polimeri, epistasis-hipostasis, dan gen-gen komplementer.

1.   Atavisme (Interaksi Gen)
Atavisme adalah interaksi dari beberapa gen yang mengakibatkan munculnya suatu sifat yang berbeda dengan karakter induknya.Contoh dari sifat genetis ini adalah pada pial atau jengger ayam. Atavisme meliputi empat macam bentuk pial yaitu walnut, rose, pea dan single. Penyimpangan yang terjadi pada atavisme bukan mengenai rasio fenotip F2, melainkan munculnya sifat baru pada pial ayam yaitu walnut dan single. Tipe pial walnut merupakan hasil interaksi dua gen dominan yang berdiri sendiri. Sedangkan tipe pial single merupakan hasil interaksi dua gen resesif. Interaksi antar gen tersebut menentukan bentuk dari pial ayam.


Perbandingan fenotip F2: 9R_P_ = Walnut : 3R_pp = Rose : 3rrP_ = Pea : 1 rrpp = Single

2.   Epistasi dan Hipostasi
Epistasi dan hipostasi adalah interaksi dari beberapa gen yang bersifat saling menutupi. Epistasis merupakan gen yang bersifat menutupi sedangkan hipostasis merupakan gen yang bersifat tertutupi. Terdapat tiga macam epistasi dan hipostasi yaitu epistasi dominan, epistasi resesif, dan epistasi dominan dan resesif.
A)   Epistasi Dominan
Epistasi dominan adalah gen dominan yang bersifat epistasis terhadap gen lain yang tidak sealel.



B)   Epistasi Resesif
Epistasi resesif adalah gen resesif yang bersifat epistasis terhadap gen lain yang tidak sealel.


C)   Epistasi Dominan dan Resesif
Epistasi dominan dan resesif adalah dua gen epistasis yang gen dominan dari pasangan gen I epistasis terhadap pasangan gen II yang bukan alelnya dan gen resesif dari pasangan gen II juga epistasis terhadap pasangan gen I.


3.   Gen-Gen Komplementer
Gen-gen komplementer adalah gen yang saling berinteraksi dan saling melengkapi sehingga memunculkan fenotip tertentu. Jika salah satu gen tidak muncul, maka sifat yang dimaksud juga tidak muncul atau tidak sempurna. Salah satu contoh dari gen-gen komplementer adalah pada bunga Lathyrus odoratus.





4.   Kriptomeri
Kriptomeri adalah peristiwa munculnya karkater gen dominan jika bersama-sama dengan gen dominan lainnya. Jika gen dominan berdiri sendiri, karakternya akan tersembunyi (kriptos). Interaksi antar gen dominan akan memunculkan karkater baru. Salalh satu contoh dari kriptomeri adalah pada bunga Linnaria maroccana.

5.   Polimeri
Polimeri adalah bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif (saling menambah). Polimeri terjadi akibat adanya interaksi antara dua gen atau lebih sehingga disebut juga gen ganda. Peristiwa polimeri mirip dengan persilangan dihibrida dominan tidak penuh (intermediet). Salah satu contoh dari polimeri adalah pada tanaman gandum.



Latihan Soal

1.     Pak Budi menyilangkan galur murni kacang kapri berbiji bulat warna kuning (BBKK) dan biji keriput warna hijau (bbkk). Persilangan dilakukan sampai mendapat keturunan F2 menghasilkan biji sejumlah 3.200 buah. Secara berurutan, jumlah biji bulat warna kuning dan biji keriput warna hijau adalah ...
A)   200 dan 600
B)   200 dan 1200
C)   200 dan 1800
D)   600 dan 200
E)    800 dan 200

Jawaban : E
Pembahasan:
Dari soal diketahui bahwa:
P1 :         BBKK           ><          bbkk
        (bulat, kuning)             (keriput, hijau)
G  :          BK                             bk
F1 :      BbKk (bulat, kuning)
P2 :      BbKk              ><        BbKk
G  :      BK, Bk, bK, bk                       BK, Bk, bK, bk
F2 : 3.200 buah
Gamet
BK
Bk
bK
bk
BK
BBKK
BBKk
BbKK
BbKk
Bk
BBKk
BBkk
BbKk
Bbkk
bK
BbKK
BbKk
bbKk
bbKk
Bk
BbKk
Bbkk
Bbkk
bbkk
Keterangan :
-          BB : bulat       - KK : kuning
-          Bb : bulat        - Kk : kuning
-          Bb : keriput     - kk : hijau

F2 =
bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau
        9          :         3        :        3              :       1
       1.800    :       600      :      600            :       200
Jadi, jumlah biji bulat warna kuning dan biji keriput warna hijau adalah 1800 dan 200.

2.     Disilangkan tanaman mangga bulat manis (BBMM) dengan buah lonjong manis (bbMm). Hasil persilangannya adalah …..
A)   100% bulat manis
B)   50% bulat manis : 50% lonjong manis
C)   50% bulat manis : 50% lonjong manis
D)   50% bulat manis : 50% lonjong pahit
E)    100% lonjong manis

Jawaban : A
Pembahasan:
P          :           BBMM(bulat manis)           ><        bbMm(lonjong manis)
G         :                        BM                                                 bM, bm
F          :           BbMM (bulat manis) dan BbMm (bulat manis)
Dari persilangan diatas tampak bahwa semua keturunannya berfenotip bulat manis.

3.     Contoh dari penyimpangan semu Hukum Mendel pada gen komplementer yang benar adalah …..
A)   Linnaria maroccana                                                
B)    Pial ayam
C)   Lathyrus odoratus
D)   Umbi lapis bawang
E)    Biji gandum    
                   
Jawaban : C
Pembahasan:
Gen-gen komplementer adalah gen yang saling berinteraksi dan saling melengkapi sehingga memunculkan fenotip tertentu. Jika salah satu gen tidak muncul, maka sifat yang dimaksud juga tidak muncul atau tidak sempurna. Salah satu contoh dari gen-gen komplementer adalah pada bunga Lathyrus odoratus.

4.      Interaksi antara dua pasang gen yang mengendalikan karakter bentuk pial ayam, dilambangkan dengan R_P_ untuk ayam berpial walnut, R_pp untuk ayam berpial rose, rrP_ untuk ayam berpial pea, dan rrpp untuk ayam berpial single. Persilangan antara ayam berpial walnut dan berpial pea menghasilkan keturunanwalnut dan rose dengan rasio 3 : 1. Berdasarkan hasil persilangan di atas, genotip induknya adalah …..
A)   RRPP x rrPP
B)   RRPp x rrPp
C)   RrPP x rrPP
D)   RrPP x rrPp
E)    RrPp x rrPp

Jawaban : B
Pembahasan:
P          =          walnut (R_P_)           ><            pea (rrP_)
F1        =          walnut (R_P_)             :             pea (rrP_)
                                    3                       :                   1
Pada persilangan antara walnut (R_P_) dengan pea (rrP_) didapatkan keturunan yang berpial rose (R_pp), maka masing-masing induk pastilah mengandung (p). jika dituliskan :
P          = walnut (R_Pp)         ><  pea (rrPp)
Menghasilkan keturunan walnut dan rose dengan rasio 3:1 , maka genotip induk yang walnut harus (RRPp) bukan (RrPp) karena jika RrPp maka akan didapatkan keturunan yang berfenotip rose, pea, dan single.

5.     Terjadi persilangan dihibrid yang menghasilkan F2 dengan perbandingan 15 : 1. Hal ini menunjukkan penyimpangan semu Hukum Mendel yang disebut …..
A)   Epistasis dominan
B)   Epistasis resesif                                    
C)   Gen komplementer
D)   Kriptomeri
E)    Polimeri

Jawaban : E
Pembahasan:
Polimeri adalah bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif (saling menambah). Polimeri terjadi akibat adanya interaksi antara dua gen atau lebih sehingga disebut juga gen ganda. Peristiwa polimeri mirip dengan persilangan dihibrida dominan tidak penuh (intermediet) dengan hasil rasio fenotip F2 yaitu 15 : 1.

6.     Penyimpangan perbandingan fenotip F1 pada persilangan dengan dua sifat beda, misalnya dari 9 : 3 : 3 : 1 menjadi 9 : 3 : 4 disebut …..
A)   pindah silang
B)   hipostasis
C)   epistasis
D)   polimeri
E)    kriptomeri

Jawaban : E
Pembahasan:
Kriptomeri adalah gen dengan sifat tersembunyi, dimana ekspresi / pemunculan sifatnya sangat dipengaruhi faktor lain, misalnya faktor asam – basa. Perbandingan fenotip F2 = 9 : 3 : 4

7.      Diketahui C (gen penumbuh bahan mentah pigmen), c (gen tidak mampu menumbuhkan bahan mentah pigmen), R (gen penumbuh enzim pigmentasi kulit), dan r (gen tidak mampu menumbuhkan enzim pigmentasi kulit). Jika disilangkan induk berwarna (CCRR) dengan tidak berwarna (ccrr), maka akan dihasilkan keturunan 100% berwarna. Rasio fenotip  F2 adalah …..
A)   berwarna : tidak berwarna = 7 : 9
B)   berwarna : tidak berwarna = 9 : 7
C)   berwarna : tidak berwarna = 15 : 1
D)   berwarna : tidak berwarna = 1 : 15
E)    berwarna : tidak berwarna = 16 : 0

Jawaban : B
Pembahasan:
P1        :           CCRR (berwarna)       ><        ccrr (tak berwarna)
Gamet :                     CR                                               cr
F1        :           CcRr (berwarna) [ artinya: C dan R mempengaruhi warna
P2        :          CcRr (berwarna)         ><        CcRr (tak berwarna)
Gamet :           CR, Cr, cR, cr                         CR, Cr, cR, cr
F2

CR
Cr
cR
Cr
CR
CCRR (berwarna)
CCRr (berwarna)
CcRR (berwarna)
CCRr (berwarna)
Cr
CCRr (berwarna)
CCrr (tak berwarna)
CcRr (berwarna)
CCrr (tak berwarna)
cR
CcRR (berwarna)
CcRr (berwarna)
ccRR (tak berwarna)
CcRr (berwarna)
cr
CcRr (berwarna)
Ccrr (tak berwarna)
ccRr (tak berwarna)
Ccrr (tak berwarna)
Rasio fenotip F2 = berwarna : tidak berwarna = 9 : 7

8.     Diketahui gen A (ada pigmen antosianin), a (tidak ada pigmen antosianin), B (air sel bersifat basa), dan b (air sel tidak bersifat basa). Penyilangan Linaria maroccana berbunga merah (AAbb) dengan
Linaria maroccana berbunga putih (aaBB), menghasilkan 100% generasi (F1)-nya berbunga ungu. Rasio fenotip F2 adalah …..
A)   ungu : merah : putih = 3 : 4 : 9
B)   ungu : merah : putih = 4 : 3 : 9
C)   ungu : merah : putih = 9 : 4 : 3
D)   ungu : merah : putih = 9 : 3 : 4
E)    ungu : merah : putih = 3 : 9 : 4

Jawaban : C
Pembahasan:
P1        :           AAbb (merah)         ><        aaBB (putih)
Gamet :                   Ab                                        aB
F1        :           AaBb (Ungu) [ ada pigmen antosianin (A) dalam basa (B)
P2        :           AaBb (ungu)           ><        AaBb (ungu)
Gamet :           AB, Ab, aB, ab                    AB, Ab, aB, ab
F2        :

AB
Ab
aB
ab
AB
AABB (ungu)
AABb (ungu)
AaBB (ungu)
AaBb (ungu)
Ab
AABb (ungu)
AAbb (merah)
AaBb (ungu)
Aabb (merah)
aB
AaBB (ungu)
AaBb (ungu)
aaBB (putih)
aaBb (putih)
ab
AaBb (ungu)
Aabb (merah)
aaBb (putih)
Aabb (merah)
Rasio fenotip F2 = ungu : merah : putih = 9 : 4 : 3

9.     Diketahui Ayam berpial rose/mawar (RRpp / Rrpp, Ayam berpial pea/biji (rrPP / rrPp), Ayam berpial walnut/sumpel (RRPP / RRPp / RrPP / RrPp), Ayam berpial single/bilah (rrpp). Jika ayam berpial/jengger rose homozigot disilangkan dengan ayam berpial biji homozigot, pada F1 dihasilkan  jengger walnut (sumpel). Rasio fenotif F2 adalah …..
A)   walnut : rose : biji : bilah = 9 : 3 : 3 : 1
B)   walnut : rose : biji : bilah = 1 : 3 : 3 : 9
C)   walnut : rose : biji : bilah = 9 : 3 : 1 : 3
D)   walnut : rose : biji : bilah = 1 : 3 : 9 : 3
E)    walnut : rose : biji : bilah = 3 : 1 : 3 : 9

Jawaban: A 
Pembahasan:
P1        :           RRpp (rose)          ><        rrPP (biji)
Gamet :                  Rp                                    rP
F1        :           RrPp (walnut) [ artinya: R dan P memunculkan walnut
P2        :           RrPp (walnut)       ><        RrPp (walnut)
Gamet :           RP, Rp, rP, rp                    RP, Rp, rP, rp
F2

RP
Rp
rP
rp
RP
RRPP (walnut)
RRPp (walnut)
RrPP (walnut)
RrPp (walnut)
Rp
RRPp (walnut)
RRpp (rose)
RrPp (walnut)
Rrpp (rose)
rP
RrPP (walnut)
RrPp (walnut)
rrPP (biji)
rrPp (biji)
rp
RrPp (walnut)
Rrpp (Rose)
rrPp (biji)
rrpp (bilah)
Rasio fenotif F2 = walnut : rose : biji : bilah = 9 : 3 : 3 : 1

10.  Pada penyilangan gandum berkulit biji hitam (HHkk) dengan gandum berkulit biji kuning (hhKK), ternyata 100% pada F1 berkulit biji hitam. Rasio fenotip F2 adalah …..
A)   hitam : kuning : putih = 1 : 3 : 12
B)   hitam : kuning : putih = 3 : 1 : 12
C)   hitam : kuning : putih = 12 : 1 : 3
D)   hitam : kuning : putih = 12 : 3 : 1
E)    hitam : kuning : putih = 3 : 12 : 1

Jawaban : D
Pembahasan:
P1        :           HHkk (biji hitam)        ><        hhKK (biji kuning)
Gamet :                      Hk                                           hK
F1        :           HhKk (biji hitam) [artinya: H epistasis terhadap K / k
P2        :           HhKk (biji hitam)        ><        HhKk (biji hitam)
Gamet :           HK, Hk, hK, hk                        HK, Hk, hK, hk
F2

HK
Hk
hK
hk
HK
HHKK (biji hitam)
HHKk (biji hitam)
HhKK (biji hitam)
HhKk (biji hitam)
Hk
HHKk (biji hitam)
HHkk (biji hitam)
HhKk (biji hitam)
Hhkk (biji hitam)
hK
HhKK (biji hitam)
HhKk (biji hitam)
hhKK (biji kuning)
hhKk (biji kuning)
hk
HhKk (biji hitam)
Hhkk (biji hitam)
hhKk (biji kuning)
Hhkk (putih)
Rasio fenotif F2 = hitam : kuning : putih = 12 : 3 : 1

11.  Pada tikus, warna bulu yang hitam dikendalikan oleh gen R dan C bersama-sama, sedangkan rr dan C menyebabkan warna krem. Jika ada gen cc, tikus itu menjadi albino. Perkawinan antara tikus hitam homozigot (RRCC) dan tikus albino (rrcc), menghasilkan F1 semua hitam. Rasio fenotip F2 adalah …..
A)   hitam : krem : albino = 4 : 3 : 9
B)   hitam : krem : albino = 9 : 4 : 3
C)   hitam : krem : albino = 3 : 9 : 4
D)   hitam : krem : albino = 4 : 9 : 3
E)    hitam : krem : albino = 9 : 3 : 4

Jawaban : E
Pembahasan:
P1        :           RRCC (hitam)       ><        rrcc (albino)
Gamet :                   RC                                      rc
F1        :          RrCc (hitam) [ artinya: R dan C membawa sifat hitam secara bersama
P2        :           RrCc (hitam)         ><        RrCc (hitam)
Gamet:            RC, Rc, rC, rc                    RC, Rc, rC, rc
F2                                                                                                                                                     

RC
Rc
rC
rc
RC
RRCC (hitam)
RRCc (hitam)
RrCC (hitam)
RrCc (hitam)
Rc
RRCc (hitam)
RRcc (albino)
RrCc (hitam)
Rrcc (albino)
rC
RrCC (hitam)
RrCc (hitam)
rrCC (krem)
rrCc (krem)
rc
RrCc (hitam)
Rrcc (albino)
rrCc (krem)
rrcc (albino)
Rasio fenotif F2 = hitam : krem : albino = 9 : 3 : 4

12.   Pada penyilangan antara gandum berbiji merah (M1M1M2M2) dan gandum berbiji putih (m1m1m2m2), dihasilkan F1 semua gandum berbiji merah. Rasio  fenotip F2 adalah …..
A)   merah : putih = 15 : 1
B)   merah : putih = 1 : 15
C)   merah : putih = 9 : 7
D)   merah : putih = 7 : 9
E)    merah : putih = 16 : 0

Jawaban : A
Pembahasan:
P1        :           M1M1M2M2 (merah)    ><        m1m1m2m2 (putih)
Gamet :                      M1M2                                       m1m
F1        :           M1m1M2m2 (merah) [ artinya: M1 dan M2 memunculkan warna merah
P2        :           M1m1M2m2 (merah)     ><        M1m1M2m2 (merah)
Gamet :           M1M2, M1m2, m1M2, m1m2       M1M2, M1m2, m1M2, m1m2
F2

M1M2
M1m2
m1M2
m1m2
M1M2
M1M1M2M2 (merah)
M1M1M2m2 (merah)
M1m1M2M2 (merah)
M1m1M2m2 (merah)
M1m2
M1M1M2m2 (merah)
M1M1m2m2 (merah)
M1m1M2m2 (merah)
M1m1m2m2 (merah)
m1M2
M1m1M2M2 (merah)
M1m1M2m2 (merah)
m1m1M2M2 (merah)
m1m1M2m2 (merah)
m1m2
M1m1M2m2 (merah)
M1m1m2m2 (merah)
m1m1M2m2 (merah)
m1m1m2m2 (putih)
Rasio fenotip F2 = merah : putih = 15 : 1

13.  Berikut adalah macam-macam bentuk dari persimpangan semu Hukum Mendel, kecuali …..
A)   Interaksi gen
B)   Monohibrida
C)   Gen komplementer
D)   Epistasis
E)    Polimeri

Jawaban : B
Pembahasan:
Semua pilihan di atas merupakan jenis dari persimpangan semu Hukum Mendel kecuali monohibrida sebab monohibrida adalah bentuk dari Hukum Mendel. Hukum Mendel I menyatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet terjadi segregasi (pemisahan) alel-alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid. Monohibrida adalah perkawinan yang menghasilkan pewarisan satu karakter dengan dua sifat yang berbeda.

14.  Nama jenis penyimpangan semu Hukum Mendel yang sag berikteraksi dan melengkapi untuk menghasilkan dwnotip tertentu adalah …..
A)   Kriptomeri
B)   Atavisme
C)   Gen komplemetner
D)   Epistasis
E)    Polimeri

Jawaban : C
Pembahasan:
Gen-gen komplementer adalah gen yang saling berinteraksi dan saling melengkapi sehingga memunculkan fenotip tertentu. Jika salah satu gen tidak muncul, maka sifat yang dimaksud juga tidak muncul atau tidak sempurna.

15.   Nama jenis bentuk pial ayam yang mempunyai perbandingan fenotip RrPp adalah …..
A)   Single
B)   Rose
C)   Atavisme
D)   Walnut
E)    Pea

Jawaban : D
Pembahasan:
Perbandingan fenotip F2: 9R_P_ = Walnut : 3R_pp = Rose : 3rrP_ = Pea : 1 rrpp = Single

0 comments:

Post a Comment