Saturday, 4 April 2015

0

Indikator 7

CARA PERKEMBANGBIAKAN INVERTEBRATA



1.     Reproduksi Generatif
Reproduksi generataif melalui fertilisasi antara sel kelamin jantan dan betina. Hasil fertilisasi ini berupa zigot yang akan tumbuh menjadi individu baru yang memiliki sifat dari kedua induknya. Reproduksi secara generatif umumnya terjadi pada invertebrata tingkat tinggi.
·      Contoh Reproduki Generatif

o  Fasciola hepatica (Cacing golongan Trematoda (cacing isap) yang hidup parasit di dalam saluran empedu atau dalam pembuluh darah hati manusia dan hewan ternak):





o  Taenia saginata (Cacing dari golongan Cestoda (cacing pita) yang menjadi parasit di dalam saluran pencernaan manusia apabila manusia tersebut mengonsumsi daging yang kurang masak):



o  Clonorchis Sinensis (hidup dalam hati manusia, daur hidupnya hampir sama dengan Fasciola, hanya inang perantaranya adalah ikan air tawar)



o  Wuchereria bancrofti




2.     Reproduksi Vegetatif
Reproduksi vegetatif adalah reproduksi secara aseksual yang tidak melibatkan sel kelamin. Individu yang terbentuk berasal dari bagian anggora tubuh induk sehingga sifat yang dimiliki individu baru tersebut sama dengan induknya. Contoh reproduksi vegetatif adalah fragmentasi pada planaria dan pembentukan tunas (budding) pada Hydra.
·      Contoh reproduksi vegetatif 

o  Fragmentasi pada planaria:






o   Tunas (budding) pada Hydra:

     
3.     Metagenesis
Metagenesis adalah pergiliran keturunan dari fase generatif ke fase vegetatif. beberapa hewan invertebrata mengalami metagenesis dalam hidupnya, antara lain berasal dari kelompok Coelenterata, yaitu Obelia sp. dan Aurelia sp.
·      Contoh reproduksi metagenesis

o  Obelia sp:




Latihan Soal

1. Orang di RRC yang makan ikan yang dimasak dengan kurang sempurna, dapat terinfeksi jenis cacing...
A. Taenia saginata
B. Schistosoma sp.
C. Clonorchis sinensis
D. Taenia solium
E. Fasciola hepatica

Jawaban: C
Pembahasan : Cacing yang memiliki inang berupa siput dan ikan adalah cacing Clonorchis sinensis. Daur hidupnya : telur (dalam tinja manusia) –larva mirasidium – masuk ke tubuh Lymnea sp. – sporosista – larva redia I – redia II – larva serkaria – keluar dari tubuh Lymnea sp. – metaserkaria – memasuki tubuh ikan – bentuk kista di dalam tubuh ikan. Ikan yang mengandung metaserkaria akan termakan oleh manusia jika ikan tersebut tidak dimasak dengan matang. Metaserkaria dalam bentuk kista masuk ke dalam sistem pencernaan, kemudian berpindah ke hati melalui saluran empedu dan tumbuh menjadi cacing dewasa.

2. Suatu cacing pipih hidup sebagai parasit dalam usus halus manusia. Sedangkan dalam daur hidupnya pernah berada dalam daging sapi. Dari ciri-ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa cacing tersebut adalah …………
A. Taenia saginata
B. Taenia solium
C. Echinococcus granulosus
D. Clonorchis sinensis
E. Diphyllobothrium latum

Jawaban: A
Pembahasan : Taenia saginata adalah Platyhelminthes yang termasuk ordo Cestoda, yang mempunyai hospes intermediet sapi. Dalam usus sapi, telur cacing ini menetas menjadi larva onkosfer. Onkosfer menembus dinding usus lalu di otot menjadi larva sistiserkus. Jika sistiserkus termakan oleh manusia maka di usus akan menjadi cacing dewasa.
Taenia solium : hospus intermediet babi
Echinococcus granulosus : hospus intermediet biri-biri
Clonorchis sinensis : hospus intermediet ikan air tawar
Diphyllobothrium latum : hospus intermediet ikan air tawar

3. Pada daur hidup Aurelia, stadium dengan ciri berenang bebas, mempunyai silia, dan tidak bertentakel dinamakan...
A. efira
B. skifistoma
C. planula
D. medusa
E. strobilus

Jawaban: C
Pembahasan : Dalam daur hidup Aurelia, telur yang sudah dibuahi (zigot) kemudian tumbuh menjadi larva planula yang bersilia, tidak bertentakel, dan dapat berenang bebas.

4.  Selama daur hidupnya, cacing hati (Fasciola hepatica) membutuhkan inang sebanyak…………
A. 1
B. 3
C. 5
D. 2
E. 4

Jawaban: D
Pembahasan: Cacing hati (Fasciola hepatica) memerlukan inang perantara siput Lymnea dan inang menetap di hati sapi.

5.    Pencegahan penularan cacing hati (Fasciola hepatica) pada manusia dapat dilakukan dengan cara berikut, kecuali………
A. Memutus rantai hidup cacing hati
B. Memberantas siput air sebagai inang sporokist
C. Berusaha tidak memakan daging babi
D. Mengonsumsi daging yang benar-benar matang atau aman
E. Memasak tumbuhan sebelum dimakan

Jawaban: C
Pembahasan : Dalam upaya mencegah penularan cacing hati bukan berarti kita tidak boleh memakan daging babi, namun yang terpenting adalah memasak daging babi tersebut sampai benar-benar matang.

6. Konyugasi yang terjadi pada Paramaecium berhubungan dengan ……
A. reproduksi seksual
B. reproduksi aseksual
C. metabolisme
D. adaptasi
E. pertumbuhan sel

Jawaban: A
Pembahasan : Seksual atau perkembangbiakan secara kawin Caranya adalah dua sel saling mendekat, menempel pada bagian mulut sel untuk kawin. Artinya kedua hewan ini sedang mengalami konjugasi. Selanjutnya terbentuk saluran konjugasi diantara kedua sel ini. Dan melalui saluran ini terjadi tukar-menukar mikronukleus. Mikronukleus dari sel yang satu pindah ke sel yang lain, demikianlah sebaliknya.

7.    Siklus hidup coelentrata berbentuk pada…
A.   telur dan zygot
B.  redia dan sarkaria
C.   metasakaria dan kista
D.  polip dan medusa
E.  larva dan embryo

Jawaban: D
Pembahasan :
Siklus hidup coelenterate berbentuk polip dan medusa.  Pada fase medusa dikenal degan fase seksual karena menghasilkan gamet.

8. Pemberantasan nyamuk secara tidak langsung dapat juga mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh cacing …………
A. Ascaris
B. Necator
C. Ancylostoma
D. Enterobius
E. Wuchereria

Jawaban: E
Pembahasan : Nyamuk Culex sp. merupakan vektor dari cacing Filaria (Wuchereria bancrofti) yang hidup dalam saluran getah bening dan jaringan lain di sekitarnya. Pembesaran jaringan akibat infeksi cacing tersebut disebut Elephantiasis (kaki gajah). Pemberantasan nyamuk secara tidak langsung dapat mencegah penyebaran cacing tersebut.

9.   Cacing hati dewasa (Fasciola hepatica) hidup di hati hewan mamalia seperti sapi dan kerbau. Telur cacing hati akan keluar besama kotoran hewan selanjutnya akan mengalami perubahan menjadi…
A. redia
B. mirasidium
C. metaserkaria
D. sporokis
E. serkaria

Jawaban: B
Pembahasan: daur hidup hepatica fasciola adalah. Telur - mirasidium - masuk ke tubuh siput - Sporokista – redia- serkaria- keluar dari tubuh siput- metaserkaria – kista- masuk ke mamalia – cacing dewasa

10.    Fase reproduksi generative pada hewan coelenterata dilakukan oleh struktur nomor…..
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

Jawaban: A
Pembahasan: fase generative adalah fase dimana zigot dibentuk oleh sperma dan ovum. Sperma akan membuahi ovum dan akan erkembang menjadi zigot


11. Jenis trematoda yang menggunakan siput sebagai inang sekunder adalah….
A. Planaria maculate

B. Cacing tanah

C. Fasciola hepatica

D. Wuchereria

E. Ascaris lumbricoides


Jawaban: C
Pembahasan: daur hidup hepatica fasciola adalah. Telur - mirasidium - masuk ke tubuh siput -Sporokista – redia- serkaria- keluar dari tubuh siput- metaserkaria – kista- masuk ke mamalia – cacing dewasa.


12. Cacing yang bersifat parasit dalam tubuh manusia dengan hospes perantara sapi adalah.…
A. Planaria

B. Taenia saginata

C. Wuchereria

D. Polychaeta

E. Ascaris lumbricoides


Jawaban: B
Pembahasan: Taenia saginata adalah Cacing dari golongan Cestoda (cacing pita) yang menjadi parasit di dalam saluran pencernaan manusia apabila manusia tersebut mengonsumsi daging sapi atau babi yang kurang masak


13. Siput dan ikan menjadi perantara dari…. 
A. Planaria

B. Taenia saginata

C. Taenia solium

D.  Clonorchis sinensis

E. Fasciola hepatica


Jawaban: D
Pembahasan : Cacing yang memiliki inang berupa siput dan ikan adalah cacing Clonorchis sinensis. Daur hidupnya : telur (dalam tinja manusia) –larva mirasidium – masuk ke tubuh Lymnea sp. – sporosista – larva redia I – redia II – larva serkaria – keluar dari tubuh Lymnea sp. – metaserkaria – memasuki tubuh ikan – bentuk kista di dalam tubuh ikan.

14. Perhatikan gambar berikut:
      
Perkembangan Paramecium Pembiakanberdasarkan diagram di atas termasuk pembiakan........ 
A . seksual dengan konjugasi
B . aseksual dengan konjugasi
C . aseksual dengan membelah diri
D . seksual dengan anisogami
E . aseksual dengan fragmentasi

Jawaban: A
Pembahasan: Perkembangan Paramecium di atassecara konjugasi karena terjadi pertukaran inti. Peristiwanya disebut Autogami, yaitu peleburan antara2 isogamet (gamet yang tidak bisa dibedakan dengan jelas antara gamet dan ) yang berasal dari individuyang berbeda. Cara. reproduksi Paramecium ada 2 :(1) Pembelahan sel (2) Dengan cara konjugasi

15. Jenis hewan yang memiliki dua macam carareproduksi, seksualis dan aseksualisadalah......... 
A. Taenia saginata
B. Lumbricus terrestris
C. Hydraviridis
D. Nereis vexillosa
E. Hirudo medicinalis

Jawaban: C
Pembahasan :
- Hydra viridis ini tergolong coelantarata, yangmempunyai dua macam reproduksi, seksual dan aseksual.
- Lumbricus terrestris (cacing tanah) ini dapat berkembang biak dengan aseksual (vegetatif)
- Nereis Vexillosa dan Hirudo medicinalis juga hanya berkembang biak dengan aseksual

0 comments:

Post a Comment